
1.
Identifikasi
Identifikasi pada penyusunan rencana
kampanye adalah menentukan sasaran kampanye. Menentukan siapa yang akan
diberikan materi kampanye keselamatan jalan. Berikut beberapa sasaran dari kampanye
keselamatan jalan :
a.
Orang
dewasa dengan berbagai profesi
b.
Remaja
yang terpelajar atau tidak terpelajar
c.
Anak
– anak Usia Dini
2.
Menyusun
Profil Kelompok Sasaran Kampanye
Tahap ini dilakukan untuk menjelaskan
siapa yang akan dituju untuk diberikan kampanye keselamatan. Dimana pada tahap
ini harus mempertimbangkan beberapa aspek yang dapat mempengaruhi tingkat
emosional dan tingkat pemahaman manusia serta dalam pelaksanaannya, diantaranya
:
a.
Usia
Manusia dibedakan menjadi beberapa
golongan sesuai usia, bayi, balita, anak – anak, remaja, dewasa, dan tua. Dari
berbagai golongan tersebut akan mempengaruhi tingkat kemosional manusia dalam
menerima sesuatu hal yang baru.
b.
Pendidikan
Pendidikan di Indonesia dibedakan menjadi
5 Tingkatan, diantaranya TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Dimana dari
ke-5 tingkatan pendidikan tersebut sangat mempengaruhi bagaimana seseorang
menangkap hal baru dan mempraktekannya.
c.
Pekerjaan
Pekerjaan juga mempengaruhi tingkat
emosional manusia dalam menerima hal baru, perkerjaan seseorang yang biasa
menggunakan tenaga otot dengan tenaga pikiran pun akan berbeda dalam menanggapi
sesuatu hal.
Pada tahan penyusunan profil kelompok
sasaran kampanye adalah penjelasan yang lebih mendalam mengenai sasaran
kampanye agar materi kampanye sesuai sehingga seseorang yang menerima kampanye
(komunikan) dapat menerima dengan baik dan dapat mengimplementasikannya.
3. Menentukan
Tujuan Kampanye Keselamatan Jalan
Mtujuan kampanye adalah
menentukan apa yang ingin dicapai dari kampanye yang dilakukan. Tujuan kampanye
menyesuaikan target yang ingin kita peroleh dari kampanye yang dilakukan.
Tujuan kampanye harus berhubungan dengan sasaran yang akan diberikan materi dan
berhubungan dengan kondisi yang terjadi.
4.
Menentukan
Materi Kampanye Keselamatan Jalan
Materi kampanye ialah pesan yang akan
disampaikan kepada sasaran kampanye.
a.
pesan
berupa pesan kognitif, afektif, psikomotorik maupun kreatif. Sehingga dapat
mempengaruhi dan mengajak sasaran kampanye.
b.
Materi
Kampanye juga harus bersifat menganjurkan, melarang , memberitahu, maupun
menghibur sasaran kampanye.
c.
Meteri
kampanye yang akan diberikan harus sesuai dengan profil sasaran kampanye,
sehingga sasaran kampanye dapat menerima
infomasi dengan mudan dan dapat mengimplementasikannya.
5.
Menentukan
Bentuk dan jenis kampanye Keselamatna Jalan
Ada berbagai bentuk dan jenis kampanye
yang dapat dilakukan, diantaranya :
a.
Berdasarkan
Teknik Komunikasi
1)
Metode
kampanye langsung
2)
Metode
kampanye tidak langsung
b.
Berdasarkan
Jumlah Sasaran
1)
Pendekatan
Massal
Dilakukan antara lain dengan cara siaran
radio, siaran televisi, pemasangan poster/spanduk, kampanye, dll).
2)
Pendekatan
kelompok
Antara penyuluh dengan sekelompok orang
(diskusi, kursus, serasehan, dll).
3)
Pendekatan
massal
Langsung antara penyuluh dengan orang per
orang.
c.
Berdasarkan indera penerima
1)
Indera
penglihatan
Melalui pemasangan poster/spanduk,
penyebaran brosur/leaflet/majalah, dll.
2)
Indera
pendengaran
Melalui indera pendengaran, antara lain
melalui siaran radio, iklan radio, dll.
3)
Kombinasi
indera penerima
Melalui demonstrasi cara/hasil, pemutaran
film, siaran televisi, dll.
6.
Menentukan
media kampanye Keselamatan Jalan
Media kampanye dibagi menjadi beberapa
bentuk, yaitu Media cetak, media audio, audiovisual, dan bentuk obyek fisik.
Dalam menentukan media yang digunakan
harus menyesuaikan profil sasaran kampanye sehingga dapat diterima dengan mudah
oleh komunikan.
7.
Menentukan
Anggaran Kampanye
Pada tahap ini menentukan atau menrinci
biaya yang akan dibutuhkan untuk melaksanakan kampanye sesuai dengan media dan
metode pelaksanaan kampanye yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan agar dapat
memperkirakan biaya yang dibutuhkan.
8.
Evaluasi
Pada tahap akhir ialah evaluasi, dimana setiap tahap
yang telah dilakukan dievaluasi atau diperiksa kembali untuk mencari kesalahan
atau kekurangan yang ada sehingga dapat diperbaiki sebelum dilaksanakaannya
kegiatan kampanye keselamatan jalan.